MT. Guntur (RETURN)

10.59

Halo Traveler, maaf nih baru balik lagi ke blog kesayangan traveler semua, maklum mahasiswa semester 6 (dibaca enem), ane pengen cerita lagi pengalaman ane balik lagi ke Gunung Guntur yang berada di daerah administrasi Garut.
Waktu itu tanggal 24 Desember 2014 tepatnya ane udah ngerencanain bakal mengadakan kegiatan pendakian akhir tahun pada tanggal tersebut, temen temen ane yang lain juga punya acara pendakiannya masing - masing, ada yang ke Gunung Rinjani, Ciremai, Salak, macem macem deh, terbesit di fikiran ane kenapa ngga ke gunung Guntur aja, belajar dari pengalaman ane pertama ke Gunung Guntur, frekuensi pendakian di gunung ini relatif sepi di banding 2 saudaranya, Papandayan / Cikuray, jadi ane putusin untuk brangkat lagi, kali ini ngga ada pendakian massal, ane melakukan pendakian ini hanya dengan 5 nggota, yuk kita kenalin satu satu anggotanya yang pertama ada Nandi (A.K.A) Dodet, ini kawan ane, baru nemu di gunung papandayan setiap minggu kerjaannya naik gunung mulu ngga tau tuh mau ngapain di gunung, jualan batu akik kali ya ? haha, yang ke 2 ada Bayu Setyawan kalo ini sohib ane bro semasa SMA, ini juga kali pertama ane featuring mendaki bareng doi haha, yang ke 3 ada Ukhtika, nah doi Perempuan sendiri di kelompok kita, crewet, tapi doi strong tepok tangan donggg *prok prok prok, yang ke 4 ada Ridwan, kalo doi pernah juga ikut ke Gunung Guntur pertama kali bareng ane dan doi juga temen SD ane haha, yang terakhir ada Ane sendiri ngga perlu di jelasin lagi lah ya hahaha panjang soalnya :D.

4 anggota pendakian Gunung Guntur, jangan tanya ane yan mana :D

\
Udah liat kan penampakan anggotanya, okeh lanjut. Kita semua berangkat dari bekasi kira - kira tepat pukul 12 malam dari pasar induk menggunakan truk sayur, keren kan, pengalaman pertama naik truk sayur dari bekasi ke garut mantap, biayanya juga murah satu orang dikenakan biaya 25.00 perorang hampir setengah harga ongkos bus, itu dia kenapa kita semua lebih memilih truck sayur.
Lanjut, dari bekasi pukul 00.00 tiba di pom bensin tanjung kira kira pukul 4 pagi dimana pom bensin tersebut dekat dengan pintu masuk basecamp gunung guntur, dari gapura ke base camp jika berjalan kaki memakan waktu 1 - 2 jam perjalanan, biasanya juka ingin mempersingkat waktu pendaki menumpang truck pasir yang biasa mengangkut pasir di kaki gunung guntur, tetapi sekarang jika ingin menaiki truck pasir satu orang di kenakan biaya 10.000 rupiah /orang, tapi pas ane pertama kesana sih blom pake bayar hehehe, oke dari pom bensin tanjung kita jalan kira kira pukul 5 pagi setelah melakukan ibadah sholat shubuh dan juga sarapan pagi, akhirnya kami menumpang truck pasir untuk sampai basecamp ibu RW, untuk melakukan pendaftaran ataupun SIMAKSI, di sini tidak di pungut biaya tapi seikhlasnya saja, perwakilan kelompok hanya menitipkan KTP asli di basecamp.



Sunrise menyapa


Tree Musketeers :D

Okey truck pasir hanya mengantarkan pendaki sampai ke batas pos 1 yaitu pos curug citiis, journey starts here, track berpasir menyambut medan sudah lumayan berat, fisik anggota juga masih oke,
di sini saya sudah mulai lupa, arah mana yang saya harus tempuh, saya ragu, namun saya ikuti pendaki lain dengan harapan kita melewati hutan dan curug citiis ternyata kita tidak melewatinya, kami benar benar melewati jalur lahar gunung dengan trek yang menanjak dan berpasir, seharusnya kami melalui pos 1 tetapi kami tidak melewatinya, di situ kami semua benar benar kebingungan, pendaki lain juga terus bertanya tanya "Mas maaf kita lewat jalur mana ya?", saya menjawab "wah saya juga ngga begitu tau mas", "tapi di atas ada sumber air kan ?", "insha allah ada mas", saya lihat peta sumber air terakhir ada di pos 3 yaitu di jalur pertemuan antara jalur lahar dengan jalur curug citis, tetapi setelah sekian lama berjalan kami tetap tidak melewatinya alhasil kita melewati sumber air, dan beberapa pendaki lain kelihatan kecewa melihat persediaan air mereka menipis, but hike must go on, tetapi jalur yang kami ambil luamayan cepat buktinya pukul 10.00 pagi, kita sudah melewati punggungan, atau pos 3. Panas sekali hari itu, tidak ada pohon yang begitu  perkasa untuk meneduhkan raga ini *halahh, gunung ini memang sangat gundul jarang di temukan pohon setelah pos 3. akhirnya kami rehat di tengah tengah jalur pendakian kebetulan di temuakan pohon yang rumayan bisa di jadikan tempat untuk rehat.

Wajah wajah lelah

Wajah wajah lelah




Fake smile (padahal mah cape)

Kami kembali melakukan perjalanan, setelah semua puas memanjakan otot ototnya, berkutat dengan trek pasir yang berat, tetapi usaha keras akan terbayar di puncak (pelajaran naik gunung), okey setelah 6 jam pendakian kami tiba di puncak bayangan gunung guntur, tempat dimana kami beristirahat sebelum melanjutkan summit attack besok pagi, kondisi di puncak bayangan hujan deras saat itu, dimana kami di buat kwalahan alhasil kami mendadak memasang flysheet, akhirnya setelah hampir satu jam di guyur hujan, perlahan berhenti dan kami bisa memulai kegiatan seperti memasak dan lain lain. 

Ritual memanjakan perut

Manjain perut udah, kalo cuaca begini sih yang bisa dilakuain ya diem di dalem tenda, ngga lama kemudian hujan turun lagi, apa yang bisa kita perbuat kecuali berdoa kepada yang Maha Kuasa agar hujan berhenti. seluruh anggota tiba tiba terlelap pukul 18.30, mungkin karena di dukung cuaca juga kali yahhh :D, namun tengah malam kami merasakan tenda kami bergoyang, ternyata angin yang lumayan kencang berhembus, di puncak bayangan, sayapun membangunkan kawan yang lain agar bersiaga, takut tenda roboh haha, tetapi angin sudah tidak begitu kencang bertiup, kami melanjutkan tidur. kami terbangun kira kira pukul 4.30 pagi untuk melakukan summit attack ke puncak 2 gunung guntur, kira kira 30 menit waktu yang di butuhkan untuk mencapai puncak 2 gunnung guntur, akhirnya kami semua tiba di puncak 2 gunung guntur, benar saja usaha keras tidak menghianati, kami di sambut oleh sunrise sempurna yang membuat hati berdecak kagum atas keindahan ciptaan-Nya.







Alhamdulillah kita semua masih beruntung dapat menikmati keindahan seperti ini di musim penghujan, semoga anak cucu kita kelak masih tetap merasakan nikmat ke indahan seperti ini amin ya rabb, dan cara yang paling tepat untuk bersyukur yaitu denagan mencegah dari kerusakan seperti membuang sampah sembarangan atau pun melakukan hal hal yang berbau vandalisme, bisa kan traveler semua ? bisa dong. Seteah menikmati keindahan tersebut kami bergegas untuk segera kembali turun, dan merapihkan barang untuk perjalanan pulang kembali ke Jakarta, libur telah usai sobat. Akhirnya kami semua tiba dengan selamat di Jakarta pukul 11.00 malam, jumat  26 Desember 2014, mungkin itu saja yang bisa ane share, mohon maaf atas segala kekurangannya, tunggu postingan ane selanjutnya.





You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images